Kamis, 28 Februari 2008

Wanita Tak Berdaya ? Ah, Masa…

Wanita Tak Berdaya ? Ah, Masa…

“Makanya, jangan sebut dengan wanita, lebih baik perempuan. Karena, kalau istilah wanita dalam terminologi Jawa berarti wani ditoto (berani/sanggup diatur) itu artinya wanita harus menerima saja apa yang digariskan untuknya. Posisi wanita jadi lemah. Pakai sebutan perempuan saja, kesannya lebih sejajar!” begitu kata beberapa aktifis Feminis.

Bukan feminis namanya kalau tidak getol mengibarkan bendera Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG). Atas nama pembelaan terhadap perempuan, mereka sering meneriakkan penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap laki-laki tak ada dalam kamus mereka. Setiap kasus yang diangkat selalu ditonjolkan betapa perempuan menjadi korban kekerasan. Bahkan untuk persoalan hukum yang telah diatur oleh agama mereka pun gusar.

Simak saja bagaimana mereka menanggapi keputusan Aa Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) untuk berpoligami. Media—terutama elektronik—tak henti-hentinya mengekspos mimik sedih Teh Ninih (istri pertama Aa Gym) ketika berlangsung konferensi pers yang diadakan pihak Aa Gym. Seolah mereka ingin menunjukkan betapa poligami telah menyisakan kekerasan psikologis terhadap perempuan. Pernyataan kerelaan Teh Ninih untuk dimadu dianggap sebagai bentuk ketidakberdayaan (pasrah) perempuan sebagai istri.

Amandemen UU Perkawinan

Dengan serta merta para 'pejuang' perempuan ini menyambut hangat rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merevisi PP 10/1974 yang melarang pegawai negeri berpoligami dan mengamandemen UU no 1/1974 tentang Perkawinan. Semua beleid itu dianggap bias gender. Di antaranya, hak talak ada di tangan suami (laki-laki), kebolehan poligami, adanya masa 'iddah bagi istri dan larangan nikah dengan laki-laki yang beda agama untuk perempuan. Tampak jelas target serangan kaum feminis adalah beberapa hukum syari'at yang menurut pandangan mereka merugikan kaum perempuan.

Mereka menuntut kesetaraan peran antara perempuan dan laki-laki tidak hanya dalam kehidupan intern keluarga, tapi juga dalam kehidupan masyarakat secara luas bahkan di bidang politik. Kuota 30 persen perempuan di parlemen yang ditargetkan pada pemilu 2004 lalu diharapkan dapat mencapai angka setara (ideal equality) antara laki-laki dan perempuan, atau 50 : 50, di masa mendatang.

Gender dan Seks

Gender (jenis kelamin sosial) dan seks (jenis kelamin biologis) adalah konsep yang diusung kaum feminis. Dalam kaitannya dengan pembelaan hak-hak perempuan, karakter biologis perempuan dibedakan menjadi dua, yakni kategori seks dan gender. Seks ditandai dengan tanda biologis yang berbeda antara perempuan dan laki-laki, yaitu alat kelamin, rahim dan payudara. Tapi tidak seluruh hal yang berkaitan dengan tanda biologis dikategorikan dalam seks, diantaranya aktivitas mengandung, melahirkan dan menyusui (3M). Ketiganya dikategorikan dalam gender.

Pada perkembangan selanjutnya, kaum feminis menuntut keadilan dan kesetaraan gender (KKG) di segala bidang. Agenda gender ini mulai marak sejak Konferensi Perempuan Dunia ke-4 di Beijing tahun 1995. Sejak saat itu digulirkan program pengarusutamaan gender (PUG/Gender Mainstreaming) sebagai suatu strategi dan pendekatan untuk mewujudkan KKG dalam pembangunan. Oleh karena itu segala bentuk pembangunan harus sensitif gender.

Masyarakat berkesetaraan gender didefinisikan sebagai sebuah masyarakat yang memberikan kesempatan yang sama kepada laki-laki dan perempuan. Bagi mereka, hambatan gender sosiokultural harus dihilangkan. Perempuan memiliki hak berpartisipasi secara sukarela dalam berbagai aktivitas di semua level sebagai mitra sejajar. Perempuan tidak dihalangi menikmati hasil-hasil (benefits) serta sama-sama bertanggung jawab di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya (Vision of Gender Equality, Creating New Values for 21st Century, Council for Gender Equality, 1996).

Kenali Racun Gender

Dewasa ini kehidupan dikuasai pandangan hidup kapitalistik. Segala sesuatu diukur dengan nilai materi. Kehidupan kaum perempuan pun dirasuki paham ini. Maraknya tuntutan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan di segala bidang atau dikenal dengan istilah Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) adalah salah satu dampak cara pandang kapitalistik ini. Atas nama kesetaraan gender, mereka menuntut perempuan diberi kebebasan dalam menentukan peran.

Sekilas, tuntutan keadilan dan kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan sarat dengan pesan-pesan mulia. Namun bila dicermati, KKG justru akan menghancurkan kehidupan masyarakat dari institusi keluarga sendiri. Misalnya suami tak diperbolehkan melarang istri bekerja. Bila ini terjadi, si suami akan dikenakan pasal kekerasan ekonomi. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).

Bayangkan, betapa banyak suami yang masuk bui gara-gara melarang istrinya bekerja. Padahal, bisa jadi pelarangan itu dilakukan dengan pertimbangan untuk memprioritaskan kebutuhan anak akan pendampingan dan perhatian ibunya. Atau bisa jadi untuk melindungi si isteri dari pelecehan dan kekerasan di lingkungan pekerjaan-nya. Bukankah hal itu justru akan membahayakan keutuhan keluarga?

Di sisi lain, perempuan malah diprovokasi dan digiring keluar rumah (bekerja) yang dikemas dengan istilah 'kemandirian ekonomi'. Dengan demikian, saat istri sibuk bekerja, tidak menutup kemungkinan peran utamanya sebagai istri, ibu dan pengatur rumah tangga, akan terabaikan. Bukankah wajar bila dampak yang kemudian terjadi dari kondisi ini adalah meningkatnya angka perceraian, perselingkuhan, dan anak-anak terlantar dari pengasuhan ibunya?

Dampak nyata kehancuran masyarakat dan generasi ini sudah terbukti di negara yang dipuji-puji UNDP (United Nations Development Program) karena keberhasilannya menerapkan keadilan dan kesetaraan gender, KKG 50:50, yaitu negara-negara Skandinavia. Di negara-negara itu justru terjadi banyak kerusakan struktur sosial. Angka perceraian meningkat sekitar 100 persen dalam waktu 20 tahun; persentase anak yang dilahirkan di luar nikah hampir melebihi 50 persen (menurut The Economics); kenakalan remaja meningkat; kriminalitas meningkat 400 persen (1950-1970); anak-anak yang bermasalah (alkoholik, narkoba dan tindak kekerasan) meningkat 400 persen (1970-1980). Hal tersebut juga terjadi di Amerika Serikat.

Wanita Tetap Berdaya Lho!

Pandangan yang menganggap rendah posisi perempuan sejatinya lahir dari masyarakat Barat yang kapitalistik. Di Barat, perempuan hanya dianggap sebagai warga negara kelas dua. Bahkan perempuan tidak memiliki hak pilih dalam parlemen. Sebagaimana di Amerika, perempuan baru mendapat hak pilih mulai tahun 1970-an.

Dalam pandangan Islam, perempuan memiliki seperangkat potensi hidup berupa akal dan naluri, sebagaimana laki-laki. Masing-masing mempunyai peran beragam, yaitu sebagai makhluk (hamba) Allah, sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga. Sebagai hamba, perempuan pun wajib beribadah kepada Allah, sebagaimana laki-laki. Kehidupan keluarga merupakan salah satu media bagi istri, juga suami, untuk beribadah kepada Allah, dengan posisi dan peran masing-masing. Dalam Al Quran ditegaskan bahwa “Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertakwa”.

Dalam kehidupan bermasyarakat, perempuan pun punya tugas besar, sebagaimana laki-laki. Perempuan harus peduli dengan kondisi sekitarnya, di segala bidang baik sosial, pendidikan maupun kesehatan. Karena segala aktivitas perempuan, juga laki-laki, harus bernilai ibadah, maka ketika berkiprah di masyarakat, perempuan harus memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah, diantaranya soal pakaian di luar rumah. Dan tentu saja, wanita pun tak boleh mengabaikan tugas utamanya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Nah! Wanita tetap berdaya, bukan? Wallaahu a'lam.

Kusti/Ummu Azkiya

SUKSESKAN MUSYARAWAH NASIONAL LDK

UM, 4-8 April 2008 BDM al Hikmah akan mengadakan musyawarah nasional LDK se Indonesia, kebetulan yang menjadi tuan rumah adalah BDM, sehingga tak heran jika detik-detik ini para anggota dan pengurus BDM yang tergabung menjadi panitia MUnas LDK pekan ini tengah sibuk mempersiapkan munas tersebut, untuk minggu ini para panitia kegiatan telah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan administrasi, dan sesuai deadline minggu depan para panitia akan gencar untuk menyebarkan proposal ke sponsorship dan donatur. ACARA INI TIDAK AKAN SUKSES TANPA DOA DAN DUKUNGAN DARI SAUDARA SEMUA, INSYA ALLAH DENGAN KEGIATAN INI DIHARAPKAN DAPAT SEMAKIN MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH ANTARA MAHASISWA SE INDONESIA (yaitu tergabung dalam LDK

Eksperiment hersey-chase

Eksperiment hersey-chase

terjemahan dari buku gardner

Bukti tambahan yang megindikasikan bahwa DNA adlah materi genetik yang ditemukan pada tahun 1952 oleh A.D.Hersey (penerima hadiah nibel tahun 1969) dan M. Chase. Eksperimen ini menunjukan bahwa informasi genetik dari bakteri virus tertentu (bacteriophage T2) ada pada DNA hasil eksperimen mereka meskipun kurang memastikan diri pada percobaan Avery, Macleod, dan Mc CARTY. PUNYA DAMPAK besar dan dapat diterima oleh ilmuan bahwa DNA sebagai materi genetik. Dampak ini disebut “Hersey-CHASE EKSPERIMENT”

Virus adalah organisme hidup terkecil, reproduksi mereka dikendalikan oleh informasi genetik yang tersimpan dalam asam nukleat. Virus adlah organisme aseluler parasit yang dapat berkembang biak pada sel inangnya.

Perkembangannya sangat tergantung pada mesin metabolisme (ribosom) dari inangnya. Virus bermanfaat dalam pembelajaran tentang spesies genetik karena struktur mereka yang sederhana dan komposisi kimanya (hanya terdiri atas protein dan asam nukleat) dan cepat berkembangbiak

bacteriophage T2, yang menginfeksi beberapa basilus E.coli terdiri dari 50% DNA dan 50% protein eksperimen penting pada tahun 1952 telah menunjukan bahwa semua perkembangan bacteriophage T2 tejadi pada sel E.coli oleh karena itu ketika hersey-chase menunjukan bahwa DNA dari virus memasuki sel, sedangkan protein dari virus tersisa diliyar sel, implikasi yang kuat ini menunjukan bahwa informasi genetik perlu bagi reproduksi virus. Dasar dari eksperimen hersey-chase bahwa DNA mengandung fosfor tetapi tidak mengandung sulfur, sedangkan protein mengandung sulfur tetapi tidak mengandung fosfor. hersey-chase merincikan:

  1. bagian dari DNA tumbuh pada medium yang berisi isotop radioaktif fosfor,32P,
  2. bagian dari mantel protein tumbuh pada medium yang berisi radioaktif sulfur,32S, sebagai pengganti isotop normal

Ketika partkel dari T2 dinamai 32S dicampur dengan E.coli dalam beberapa menit dan kekuatan untuk memotong diperoleh dengan menempatkan sel yang terinfeksi pada mesin pencampur, dalam percobaan ini ditemukan bahwa beberapa radioaktif ( dan juga protein) dapat dihilangkan dari sel tanpa menyebabkan produksi keturunan terganggu. Ketika T2 yang DNA nya dinamai 32P digunakan, semua radioaktif penting ditemukan disisi dalam sel. Memotong bagian mantel yaitu memisahkan dari sel yang terinfeksi dengan sentrifuse kecepatan rendah.

Bagaimanapun juga eksperimen hersey dan Chase tidak menghasilkan bukti yang jelas bahwa materi genetik T2 adalah DNA. Jumlah penting dari 32S telah ditemukan dan diinjeksikan kedalam inangnya melalui DNA. Baru-baru ini telah dikembangkan beberapa kondisi dimana protoplas dari E.coli dapat terinfeksi dengan DNA murni, infeksi normal pada keturunan diproduksi pada eksperimen iniyang disebut eksperimen transfection, yang membuktikan bahwa materi genetik dari bakteri virus adalah DNA

fisiologi tumbuhan

TRANSPORTASI DAN TRANSLOKASI

PENGERTIAN TRANSPOTASI

Transportasi: Merupakan proses mobilisasi, pergerakan perpindahan atau pengangkutan air, mineral dan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan

PENGERTIAN TRANSLOKASI

Dalam proses transpotasi terjadi pembagian air, mineral dan hasil fotosintesis kepada jaringan-jaringan yang membutuhkan. Peristiwa pembagian ini dinamakan translokasi

I. BAGAIMANA AIR DAN GARAM MINERAL MASUK KE TUBUH TANAMAN?

A. PENGANGKUTAN EKSTRA VASKULAR

Mula-mula air masuk melalui rambut akar. Air kemudian masuk ke dalam korteks menuju berkas pengangkut. Dalam korteks air akan melalui 2 jalur yakni :

a. Simplas

Simplas merupakan proses pengangkutan intrasel (di dalam) sel hidup. Air akan bergerak melalui plasmodesmata. Diperkirakan terdapat 5 x 108 plasmodesmata/cm2. Hal ini menunjukkan banyak sekali saluran yang terdapat pada sel-sel yang berdekatan.

b. Apoplas

Apoplas merupakan proses pengangkutan air melalui ruang-ruang diantara dinding sel.

c. Setelah itu air akan mencapai endordermis. Dalam endodermis terdapat lapisan gabus yang disebut pita Caspary. Air kemudian masuk ke dalam pita Caspary.

B. PENGANGKUTAN INTRAVASKULER

· Setelah air masuk dalam pita Caspary, air akan masuk ke dalam jaringan sel hidup yang dinamakan perisikel. Perisikel merupakan jaringan sel hidup yang mengelilingi xylem dan floem.

· Antara perisikel dan endodermis terdapat tabung penyalur yang dinamakan stilus. Melalui perisikel air akan disalurkan ke dalam xylem dan dialirkan ke seluruh tubuh tanaman.

Perjalanan air: (A. Ekstravascular) Rambut akar 1 ® korteks 2 (simplas–apoplas ) ® endodermis 3 (pita Caspary) ® (B.Intravaskular) perisikel 4 ® xylem 5 ® seluruh tubuh 6.

II. BAGAIMANA AIR BISA NAIK KE PUNCAK POHON?

Faktor-faktor apakah yang mampu membuat air bergerak dari akar sampai ke puncak pohon yang tingginya mencapai puluhan meter?

· Tekanan akar

· Transpirasi

· Gaya kohesi

· Anatomi xylem

1. TEKANAN AKAR

Mula-mula air dari tanah masuk ke bulu akar. Karena adanya tekanan akar air akan bergerak ke atas. Daya dorong ke atas oleh akar inilah yang dikenal sebagai tekanan akar. Dalam proses transport air, tekanan akar berfungsi:

a. Menaikkan air dan memelihara aliran

Contoh: Bila tanaman pisang ditebang lalu ditengahnya dibuat ceruk, maka dalam beberapa jam akan terisi oleh air.

b. Melawan tekanan dalam jaringan xylem

Dalam jaringan xylem yang berisi air akan bekerja dua gaya yakni gaya adhesi dan gaya kohesi. Gaya adhesi berpengaruh negative terhadap aliran air (menghambat). Tekanan akarlah yang bekerja untuk melawan hambatan ini.

2. TRANSPIRASI

Transpirasi merupakan peristiwa keluarnya uap air dari tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan peristiwa ini biasanya berhubungan dengan kehilangan air lewat stomata, kutikula dan lentisel.

· Manfaat transpirasi: Membantu penyerapan mineral dari tanah dan menghilangkan panas pada daun.

Penelitian oleh Tibbits (1979) menunjukkan bahwa penyerapan kalsium dan boron sangat dipengaruhi oleh laju transpirasi.

Bila laju transpirasi rendah terjadi defisiensi sebaliknya bila laju transpirasi tinggi terjadi peningkatan kadar mineral.

Umumnya penyerapan mineral dilakukan bersama dengan penyerapan air, sehingga transpirasi secara tidak langsung membantu transpor air ke seluruh tubuh tanaman

3. GAYA KOHESI

Air merupakan senyawa yang memiliki daya pegang sangat besar. Hal ini disebabkan gaya tarik antar molekul hydrogen sangat tinggi = gaya kohesinya tinggi.

4. ANATOMI XYLEM

Pada xylem terdapat 2 jenis jaringan pengangkut air yakni: Trakeid dan pembuluh. Trakeid dan pembuluh merupakan jaringan mati yang membentuk satu berkas tegak atau kumpulan pipa kapiler. Perbedaan trakeid dan pembuluh:

· Ukuran trakeid lebih panjang tapi diameternya lebih kecil yakni antara 10 – 25 mm (1m =10-3 mm). Sel trakeid berujung runcing dan sambung-menyambung membentuk pipa kapiler yang panjang. Sambungan pada ujung yang runcing memungkinkan air bergerak dari satu trakeid ke trakeid lain.

· Ukuran pembuluh lebih pendek namun diameternya lebih besar berkisar 40 - 80 mm, ukuran terbesar mencapai 500 mm. Pembuluh dilengkapi dengan spiral dan (cincin) lingkaran berpori. Adanya spiral membuat pembuluh dapat tumbuh memanjang sambil tetap mengalirkan air.

Berdasarkan penelitian Hagen dan Poiseuille :

· Air yang mengalir pada trakeid lebih sedikit. Hal ini disebabkan diameter trakeid lebih kecil, antara dinding trakeid dan air akan bekerja gaya adhesi yang menghambat aliran air. Namun karena adanya tekanan akar yang membantu melawan gaya adhesi, pada trakeid air dapat bergerak ke atas

· Pembuluh akan lebih banyak mengalirkan air dibandingkan trakeid. Pada pembuluh yang berukuran besar, air yang menempel pada dinding tidak bergerak karena gaya adhesi. Sedangkan air yang berada ditengah-tengah akan mengalir lancar.

III. TRANSPOR DALAM TUBUH TANAMAN

PASIF

AKTIF

1. DIFUSI

2. OSMOSIS

3. IMBIBISI

4. PINOSITOSIS

1. POMPA SITOKROM

2. CARRIER ION

A. TRANSPOR PASIF

· Perististiwa transport pasif disebut juga penyerapan pasif. Peristiwa ini terjadi pada permukaan dinding atau membrane sel.

· Transpor pasif dapat terjadi melalui difusi, osmosis maupun aliran massa (akibat transpirasi) dimana prosesnya tidak membutuhkan energi metabolic.

· Materi yang diserap berupa ion mineral (kation+ atau anion-).

1. DIFUSI :

Pergerakan molekul dari daerah yang potensialnya tinggi ke daerah yang potensialnya rendah. Atau dari daerah yang kadar kekentalannya tinggi (hipertonis) ke daerah sifat cairannya lebih encer (hipotonis). Difusi dibagi menjadi dua:

· Difusi sederhana: zat terlarut dapat keluar masuk melalui saluran yang terdapat pada membrane sel.

· Dalam peristiwa difusi dikenal juga istilah difusi yang difasilitasi. Peristiwa ini melibatkan protein carrier untuk membawa zat-zat keluar masuk sel.

2. OSMOSIS

Perpindahan air dari daerah hipotonis ke daerah hipertonis melalui membrane semi permeable

3. IMBIBISI

Dalam hubungannya dengan pengambilan zat oleh tanaman, imbibisi berarti kemampuan dinding dan membrane sel untuk menyerap air dari luar.

· Sel menyerap air ® dinding sel mendapat tekanan dari dalam

· Tekanan turgor: Tekanan isi sel pada dinding sel. Besarnya tekanan isi sel = besarnya tekanan dinding sel.

· Jika sel berada dalam lingkungan yang hipertonis, maka air dalam sel akan tertarik keluar. Sel kehilangan tekanan turgor dan protoplasma akan lepas dari dinding sel. Peristiwa ini dikenal dengan nama plasmolisis.

· Jika sel berada dalam lingkungan yang hipotonis, maka akan terjadi imbibisi dan sel akan mengembang.

4. PINOSITOSIS

Zat terlarut diangkut melalui vesikel atau gelembung pada sisi membrane dan isinya dikeluarkan pada sisi lain. Proses ini pada dasarnya merupakan pengosongan vakuola-vakuola kecil melalui membrane.

a. Percobaan Brigg dan Robertson

· Sel/jaringan dipindahkan dari medium berkadar garam rendah ke medium berkadar garam tinggi (1) mula-mula terjadi pengambilan ion dengan cepat yang tidak dikontrol oleh metabolisme, (2) pengambilan konstans, (3) pengambilan lambat yang dikontrol oleh metabolisme.

· Bila jaringan kembali dipindahkan pada medium berkadar garam rendah, akan terjadi difusi ion yang terserap pada percobaan sebelumnya.

· Fakta: Sel atau jaringan yang dimasukkan dalam larutan garam dapat melakukan difusi bebas sampai mencapai keseimbangan dengan medium di luarnya.

· Bagian sel atau jaringan dimana difusi bebas dapat terjadi dinamakan outer space.

b. Hipotesis Donnan : Keseimbangan Donnan

· Dalam membrane terdapat sejumlah anion-. Diluar membrane juga terdapat anion- dan kation+. Membran sel tidak permeable terhadap anion- di dalam sel, namun permeable terhadap anion- dan kation+ di luar sel.

· Anion- dan kation+ dari luar sel akan berdifusi melalui membrane dan masuk ke dalam sel. Difusi akan terus terjadi sampai keadaan menjadi seimbang.

(a) (b)

A- A- A- A-










B- D+

Outside inside Outside inside

C+ C+ C+ C+

· Konsentrasi kation+ yang masuk ke dalam sel lebih besar daripada konsentrasi anion- .

· Hal sebaliknya akan terjadi bila kation+ sudah ada di dalam membrane dan membrane tidak permeable terhadap kation+.

B. TRANSPOR AKTIF

Pengangkutan ion dengan bantuan energi metabolik dinamakan transport aktif. Pengangkutan aktif melalui membrane yang tidak permeable memerlukan senyawa carrier.

· Dalam kondisi fisiologis yang normal, plasmalemma sangat tidak permeable terhadap angkutan pasif. Tingginya derajat impermeabilitas ini menyebabkan penyerapan ion harus dilakukan secara aktif, walaupun konsentrasi ion dalam sel lebih rendah dari pada di luar sel.

· Sebaliknya bila sel harus melawan gradient konsentrasi, maka dibutuhkan pengangkutan aktif. Misalnya bila konsentrasi garam dalam sel cukup tinggi, untuk memasukkan garam dari luar ke dalam diperlukan energi. Keadaan ini disebut melawan gradient konsentrasi.

· Energi yang dibutuhkan untuk transport aktif berasal dari ATP. ATP dapat dihasilkan dari fotosintesis maupun dari respirasi.

Beberapa kemungkinan pengangkutan aktif dalam tumbuhan:

1. Pompa sitokhrom

Lundegardh dan Bustrom (1933): Laju respirasi meningkat bila tumbuhan dipindahkan dari air ke dalam larutan garam. Melalui percobaan tersebut Lundegard menyatakan teori:

a. Penyerapan kation berbeda dengan anion

b. Ada perbedaan konsentrasi oksigen dipermukaan luar dan permukaan dalam membrane. Terjadi oksidasi pada membrane luar dan reduksi pada membrane dalam

c. Penyerapan anion terjadi melalui system sitokrom.

Menurut hipotesis Lundegardh:

Permukaan dalam membrane sel

· Reaksi dehidrogenasi pada permukaan dalam membrane akan menghasilkan proton (H+) dan electron (e-)

· Elektron (e-) yang dihasilkan akan mengalir keluar melalui rangkaian sitokrom, sementara anion+ bergerak ke arah dalam

· Besi teroksidasi dan sitokrom tereduksi akibat penambahan electron (e-) hasil dehidrogenasi

Permukaan luar membrane sel

· Besi tereduksi dan sitokrom teroksidasi, melepaskan electron (e-) dan menangkap anion+

· Elektron (e-) yang dilepaskan bergabung dengan proton dan oksigen menghasilkan molekul air

Akhir reaksi

· Anion akan dilepaskan pada bagian dalam

· Kation akan diserap secara pasif untuk menyeimbangkan perbedaan potensial

2. Carrier ion

Beberapa hipotesis yang berhubungan dengan carrier ion:

a. Protein carrier mungkin ATP ase

b. Angkutan mungkin terjadi karena adanya perbedaan electron kimia yang diakibatkan oleh angkutan electron

c. Angkutan yang terjadi karena perbedaan pH, yang diakibatkan oleh system angkutan electron atau ATP-ase

· Energi hasil hidrolisis ATP digunakan mengubah konformasi protein pembawa (ATP-ase), ion yang ditangkap pada satu sisi akan dilepaskan pada sisi yang lain.

· Bila protein pembawa mengangkut kation, otomatis akan terjadi perbedaan muatan, anion akan masuk secara difusi.

· Selektivitas angkutan kation disebabkan oleh ikatan secara selektiv oleh ATP-ase.